Pastor
Misionaris Belanda Di Gereja Surabaya 1810-1889
Sebuah
daftar mengenai para pastor yang ditugaskan secara resmi di Hindia
Belanda tampaknya pertama kali muncul pada "Buku Pegangan Untuk
Urusan Ibadah Katolik Roma":
Handboekje
voor de zaken der Roomsch Katholijke eeredienst, Eerste Jaargang
1847.
Pada
halaman 75 buku tersebut tercantum daftar 20 misionaris katolik,
dalam kurun waktu mulai 1807 sampai dengan 1845, disertai tanggal
surat penugasan, dan berakhirnya masa tugas di Hindia Belanda. Enam
di antaranya pernah bertugas di stasi Surabaya:
1. Henricus Waanders (surat tugas per 25 April 1809, pensiun tahun 1826),
2. Adriaan Thijssen (surat tugas per 14 Maret 1825, dan diberhentikan 7 Oktober 1844),
3. Joannes Ant. Van Dijk (surat tugas per 8 Pebruari 1837, dan diberhentikan tahun 1846),
4. Hubert Jacobus Cartenstat (surat tugas per 8 Pebruari 1837, dan diberhentikan tahun 1846),
5. A.D. Godthardt (surat tugas per 4 Juli 1842, dan dipulangkan tahun 1843),
6. Bernardus Kerstens (surat tugas per 12 Desember 1845, dan dipulangkan tahun 1846).
Daftar Pastor Dalam Historia Stationis Soerabaiae 1810-1890
Catatan
kronologis pertama mengenai Sejarah Stasi Surabaya dibuat pada tahun
1886 pada kertas putih dalam bahasa Latin dengan tulisan tangan
sepanjang delapan halaman, dengan judul "Historia Domus
Stationis Soerabaiae". Catatan ini kemudian ditulis kembali pada
kertas bergaris kotak-kotak mungkin warna merah muda pada tahun 1890,
masih dalam bahasa Latin dan dengan tulisan tangan sepanjang empat
setengah halaman, dengan judul "Historia Stationis Soerabaiae ab
anno 1810 ad annum 1890". Mungkin karena kurang informasi atau
sebab lain, periode 50 tahun pertama (1810-1859), periode para
misionaris Praja sebelum kedatangan para pastor Yesuit, hanya secara
ringkas sekali dicatat, tidak lebih dari satu halaman. Mengenai awal
stasi Surabaya dan Pastor Waanders, dalam kronik itu hanya dicatat:
"Misionaris pertama di kota ini adalah Pastor Henricus Waanders
sejak tahun 1810. Dia membangun gereja katolik pada tahun 1821, yang
diberkati tahun berikutnya pada tanggal 22 Maret. Dia berhenti pada
tahun 1827."
Tetapi
bagaimanapun ringkasnya, kronik tersebut mencatat bukan hanya bahwa
di stasi Surabaya selalu ada pastor dan pelayanan gerejani yang
tetap, melainkan juga siapa saja mereka itu dan kapan bertugas di
Surabaya. Tercatat 30 nama misionaris dalam kronik itu. Dalam kurun waktu 47 tahun (1810-1857)
tercatat 9 pastor Praja Belanda dan 2 pastor Fransiskan (A.D. Godthart OFM, dan Mattias Kooij OFMCap) pernah
bertugas di Surabaya sebelum digantikan oleh para pastor Yesuit pada
tahun 1859. Kemudian dalam kurun waktu 30 tahun (1859-1889) selanjutnya kronik itu mencatat 19 nama pastor Yesuit bekerja di stasi Surabaya. Para pastor Yesuit masih bekerja di Surabaya hingga tahun 1923 sebelum digantikan oleh para pastor Lazarist (Congregatio Missionis).
1810 - 1857 Era Misionaris Praja
1810
– 1827 Henricus Waanders
1827
– 1844 Adrianus Thijssen; ditemani A.D. Godthart (1842-1843)
1844
– 1846 H.J. Cartenstat; ditemani J.A. van Dijk (1844-1845)
1845
– 1846 Bernardus Kerstens
1847
– 1849 P.N. Sanders
1849
– 1856 Norbertus Moonen; ditemani Mattias Kooij (1849-1851), dan
kemudian Caspar Hesselle (1851-1854)
1856
– 1859 Caspar Johan Hubert Franssen
1859 - 1889 Era Misionaris Yesuit
1859
– 1865 Martinus van den Elzen dan Johanes Baptista Palinckx
1865
– 1866 Johanes de Vries
1866
– 1867 Franciscus de Bruijn
1867
– 1868 Johanes Franciscus van der Hagen
1868
– 1869 Franciscus Johannes Augustus Ellerbeck,
1868
– 1869 Cornelius Omtzigt
1868
– 1884 Arnoldus Terwindt sebagai Superior Stasi Surabaya
1873
– 1884; 1885 – 1886 Johannes Petrus Nicolaus van Meurs
1876
– 1879 Petrus van Santen
1878
Carolus Boelen
1883
– 1886 Gerardus Kusters
1884
Carolus Gulielmus Johannes Wenneker sebagai Superior Stasi Surabaya
1885
Voogel
1886
– 1888 Cornelis Stiphout
1886
– 1889 Gerardus van Mierlo
1888
– 1889 Antonius Henricus Josephus Hubertus Bolsius
1889
Petrus Henricus Diederen
1889
Franciscus Johannes Antonius Vermeulen
ev. e. prasetyo, cm
No comments:
Post a Comment